Skip to content

Rebranding, Pertamina Marine Engineering Siap Unggulkan Bisnis Jasa Bawah Air dan Pengelolaan Limbah

Peteka Karya Jala (PKJ), anak perusahaan PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) Group yang bergerak di bergerak di bidang dredging, salvage, under water services, waste management, fresh water provider, dan EPC, kini berubah nama menjadi Pertamina Marine Engineering (PME). Proses rebranding dan restrukturisasi bisnis berlangsung sejak tahun 2021.

Direktur Pertamina Marine Engineering (PME), Yada Prawira Ganta menyatakan PME memiliki kekuatan secara kompetitif (competitive advantage) dan diakui established pada bisnis jasa bawah air (under water service). Yada optimis, selain sudah mengantongi izin usahanya, PME memiliki peralatannya secara lengkap, pengalaman menggarap unit bisnis ini, dan terutama memiliki para penyelam handal.

Get Free Latest Magazine by Join Our Weekly Newsletter:Click here to join free weekly newsletter

“Jasa pelayanan bawah air merupakan unit bisnis yang dikembangkan di lingkungan internal Pertamina. Itu sebabnya kami memahami seluk beluk operasionalnya, dengan segala infrastruktur yang disediakan Pertamina.

Demikian juga dengan unit bisnis dredging (pengerukan) yang kebutuhannya cukup banyak saat ini. ”
Kami sudah memahami bagaimana jalinan jejaring (network) nya, termasuk juga mitra kerja yang kredibel dan biasa bekerja sama di lingkungan perkapalan,” urai Yada, yang berkarir di Pertamina sejak 2007.

Proses rebranding ini berlangsung sejalan dengan perpindahan bisnis dari anak usaha grup PTK, yang sebelumnya dikelola oleh Peteka Karya Tirta (PKT) kepada PME di bidang bisnis penyediaan air baku (fresh water). Secara bertahap PME tengah mempersiapkan bisnis pengelolaan berbagai limbah dari kapal tanker.

Lanjutnya, salah satu target kami dalam pengelolaan limbah dapat mengedepankan kerjasama strategis, yaitu dengan menggandeng partner usaha yang kompeten dan berpengalaman lebih banyak. Dengan peluang pasar cukup besar, serta pengalaman bisnis, lokasi usaha yang tersedia, nantinya kami tinggal melengkapi sarana peralatannya melalui kerjasama kemitraan ataupun konsorsium.

“Ini menjadi strategi korporasi mengingat di lingkungan wilayah kerja Pertamina, area kami terbentang dari Sabang sampai Merauke. Itu sebabnya kami perlu melengkapi divisi bisnis ini dengan infrastruktur pendukung di bidang pengelolaan limbah, baik dengan mengembangkan kelengkapannya, termasuk berinvestasi secara menyeluruh maupun parsial,” kata Yada.

Proses rebranding selesai dalam satu tahun

Proses rebranding anak usaha PTK termasuk restrukturisasi bisnis yang sudah berjalan sejak pertengahan tahun 2021 masih berlangsung sampai sekarang dan diupayakan prosesnya tuntas lebih cepat. Ke depannya proses rebranding tersebut ditujukan agar induk usaha, PTK menjadi ‘one stop service’ di bidang bisnis maritim. Sebagai bagian dari PT Pertamina International Shipping (PIS), subholding Integrated Marine Logistics (IML), PTK memiliki 26 ruang lingkup usaha. Masing-masing anak usaha akan disesuaikan dengan kompetensi dan kekuatan yang dimiliki.

Yada menjelaskan,”Kesiapan menjadi ‘one stop service’ menjadi tantangan perusahaan, selaras target PTK 5 sampai 10 tahun ke depan, seperti meningkatkan keunggulan operasional, mengembangkan pangsa pasar di Pertamina Grup sampai tahun 2026, serta memperluas pasar global sebagai penyedia layanan kelautan terkemuka dengan standar internasional.”

Dalam proses rebranding, Dirut PME ini menyatakan saat ini tengah mempersiapkan proses bisnis, diantaranya  kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), kompetensi organisasi, termasuk legalitas perizinan.

“Kami juga siapkan juga infrastruktur fundamental dan kelengkapannya secara bertahap, sehingga kuartal keempat tahun ini proses tahapan rebranding selesai dilakukan. Setelah itu kami perlu menyosialisasikan kepada seluruh pelanggan internal dan eksternal,” tambahnya.

Seluruh kontrak pekerjaan, yang sebelumnya atas nama Peteka Karya Jala, dilakukan amandemen sebelum akhir tahun ini, sampai berganti nama secara resmi. Target kami, kuartal keempat tahun 2022 ini seluruhnya bermigrasi menjadi PME.

“Kami lakukan bertahap antara lain menyusun skema proses bisnis baru sebagai adaptasi (penyesuaian), mengidentifikasi para pelanggan termasuk seluruh pemangku kepentingan, sampai memastikan tidak terjadi kekosongan di berbagai lini,” katanya.

Ketika sampai tahap implementasi, lanjutnya, kapal-kapal kami dipersiapkan, termasuk mengadakan berbagai coaching bagi kekuatan SDM, dan juga penyesuaian sistem pelaporan akuntansi keuangan berbasis aplikasi MySAP. Kami perlu mengidentifikasi sistem pendanaan dan pengelolaan keuangan di lingkungan PTK Grup.

Perubahan terbesar adalah dalam adaptasi fisik, karena akan mengubah struktur yang disesuaikan dengan kebutuhan PME di masa depan, berubah menyesuaikan kebutuhan bisnis dan korporasi. “Dulu kami menggunakan fungsi yang ada di induk perusahaan PTK, namun ke depan bagian tersebut akan dibentuk di dalam PME,” tutupnya.

Join Telegram Group Shipping & Logistics:

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS) dan bagian dari subholding Integrated Marine Logistics, yang menyediakan berbagai jenis jasa maritim terintegrasi. Perusahaan yang awalnya bernama PT Pertamina Tongkang ini didirikan pada 9 September 1969 dengan berganti nama menjadi PT Pertamina Trans Kontinental pada 29 November 2011. Hingga saat ini PTK mengelola 104 pelabuhan Pertamina serta 343 armada kapal.