Skip to content

Lockdownnya Shanghai Membuat Shipping dan Rantai Pasokan Kembali di Ujung Jurang

Lockdown fase ke dua di Shanghai akan memicu kekhawatiran lebih lanjut akan gangguan rantai pasokan karena China melanjutkan kebijakan nol Covid.

Kembali diberlakukannya lockdown di Shanghai diumumkan pada hari Minggu mengikuti rekor sebanyak 3.450 kasus Covid-19 tanpa gejala dan 50 kasus bergejala, jumlah yang tampak kecil dibandingkan dengan sebagian besar negara lainnya.

Get Free Latest Magazine by Join Our Weekly Newsletter:Click here to join free weekly newsletter

Kota berpenduduk 26 juta tersebut akan di-lockdown dalam dua fase untuk pengujian massal dengan distrik keuangan Pudong dan daerah timur sungai Huangpu dari 28 Maret – 1 April, dan fase kedua barat sungai Huangpu selama lima hari mulai Jumat.

Penduduk akan dilarang meninggalkan rumah dan transportasi umum ditangguhkan, dengan mobil pribadi hanya diizinkan untuk melakukan perjalanan yang diperlukan.

Semua perusahaan dan pabrik harus menangguhkan produksi dan karyawan bekerja dari rumah selain mereka yang terlibat dalam layanan penting dan pasokan makanan. Bloomberg melaporkan bahwa Tesla akan menghentikan operasi di pabriknya.

Shanghai International Port Group (SIPG) mengatakan bahwa selama periode lockdown, pelabuhan akan memastikan operasi normal dan menyediakan layanan 24 jam di semua unit produksi pelabuhannya. Namun, infrastruktur serta jaringan transportasi ke dan dari tepi darat akan terganggu.

Pengemudi truk kontainer harus memberikan hasil tes covid negatif yang diambil dalam 48 jam terakhir dan dokumen terkait selama periode lockdown. Banyak jalan masuk tol juga telah dikunci, pengemudi truk memiliki akses terbatas ke kota.

Beberapa perusahaan logistik di daerah yang mengalami fase pertama lockdown mengatakan bahwa mereka telah menangguhkan operasi terkait logistik dan tidak akan menerima kargo selama lockdown.

Penyedia layanan logsitik yang berkantor pusat di Inggris, Woodlands Group, mengatakan bahwa, “Sudah ada gangguan signifikan pada pergerakan truk, terutama dari provinsi tetangga dengan truk dipaksa untuk kembali dalam perjalanan ke pelabuhan Shanghai, meninggalkan sebagian besar kargo siap muat hari ini yang tidak dapat diangkut ke pelabuhan.”

“Sementara beberapa truk FCL masih berjalan di Shanghai, truk LTL tidak diizinkan masuk ke Pudong. Akibatnya, kemungkinan akan ada dampak signifikan pada kargo LCL.”

Dalam lockdown baru-baru ini di Shenzhen, pelabuhan Cina Selatan tetap beroperasi secara relatif normal, namun, kemacetan di galangan dan antrian kapal meningkat karena transportasi darat dan pembatasan infrastruktur yang serupa dengan yang terjadi di Shanghai saat ini.

Kota ini juga merupakan rumah bagi salah satu galangan kapal top China Shanghai Waigaoqiao Shipyard (SWS) dan penutupan pabrik serta fasilitas produksi dapat menunda pembuatan kapal baru di galangan tersebut.

Join Telegram Group Shipping & Logistics:

Penutupan dua pertiga pelabuhan Yantian selama tiga minggu dalam wabah Covid mendatangkan malapetaka pada pengiriman peti kemas dan rantai pasokan global. Selain itu, masalah kongesti dan kapasitas tetap menjadi masalah global.

1 thought on “Lockdownnya Shanghai Membuat Shipping dan Rantai Pasokan Kembali di Ujung Jurang”

Comments are closed.