Skip to content

Covid-19 Picu Turunnya Laba Bersih COSCO Ship Holdings Sebesar 57% pada Q1

Dua anak usaha perusahaan raksasa China COSCO yakni COSCO Ship Holdings dan China International Marine Containers turut terpukul karena merebaknya pandemi coronavirus (covid-19) yang berdampak pada rendahnya kinerja aktivitas pelayaran. Pada kuartal pertana (Q1) 2020, pendapatan dan keuntungan kedua perusahaan tersebut turun sangat drastis.

Menurut data yang baru saja dikeluarkan, Cosco Ship Holdings hanya membukukan laba bersih (net profit) sebesar CNY292 juta (US$41 juta) pada Q1, atau turun 57% dari periode yang sama tahun lalu.

Get Free Latest Magazine by Join Our Weekly Newsletter:Click here to join free weekly newsletter

Pada Q1, total volume COSCO tercatat sebesar 5,61 juta TEU, turun 4% dibanding tahun lalu. Turunya market domestik China selama merebaknya virus corona pada Januari-Maret menyebabkan volume COSCO turun cukup drastis.

Volume COSCO pada pasar domestic China selama Q1 tercatat sebesar 1.05 juta TEU, turun 16% dari tahun lalu. Sementara untuk rute internasional, kendati mengalami penurunan, namun masih relatif stabil yakni hanya turun kurang lebih 1%. Volume COSCO untuk rute Asia-Eropa dan intra-Asia tercatat masing-masing sebesar 1,13 juta TEU dan 1,83 juta TEU selama Q1.

Hal yang sama juga terjadi pada bisnis terminalnya. Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Cosco Shipping Ports mengalami penurunan volume sebesar 4% pada Q1, dengan total throughput tercatat sebesar 27,48 juta TEU.

China International Marine Containers (CIMC), anak perusahaan COSCO yang bergerak pada bidang manufaktur container juga mengalami hal yang sama. Penjualan baik container biasa maupun reefer container mengalami penurunan karena permintaan menurun. Selama Q1, penjualan container biasa tercatat sebanyak 164.500 TEU, turun 28%, sementara reefer tercatat sebanyak 25.200 TEU, atau turun 23%.

Ini menyebabkan pendapatan CIMC turun 17% dari tahun lalu. Pendapatan CIMC pada Q1 tercatat sebesar CNY15.85 miliar. Hal ini menyebabkan perusahaan ini mengalami kerugian (net loss) sebesar CNY568.05 juta. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu CIMC meraih laba bersih sebesar CNY500,19 juta.

Upaya CIMC untuk menjaga stabilitas harga container terbentur oleh rendahnya permintaan terhadap container baru serta terkendala oleh rendahnya produktivitas pada pabriknya karena pengawasan pemerintah yang ketat.

“Pasar container baru akan Kembali normal jika pemulihan ekonomi mulai berjalan serta adanya stimulus baru dalam bidang fiskal,” kata salah satu eksekutif CIMC.

Menurut konsultan pelayaran Drewry, disrupsi terhadap industri pelayaran akan membuat harga penjualan dan sewa kontener berada di bawah tekanan selama 2020.

Join Telegram Group Shipping & Logistics: t.me/shippinglogistics

Menurut data Drewry, sebagaimana yang disampaikan kepala bidang research – nya Martin Dixon, pada awal tahun, harga kontener baru berukuran 20ft tercatat sebesar $1.750, dan kemudian naik menjadi $2.150. Tetapi, pada akhir Maret Kembali turun menjadi $1.900/20ft boks.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *