Foto: Pivdenniy Port, Pelabuhan Kontainer Utama Ukraina
Sejumlah pelayaran telah menghentikan sementara kunjungannya ke pelabuhan-pelabuhan di Ukraina, menyusul pecahnya perang antara negara tersebut dengan Rusia.
Grup Maersk telah secara resmi menghentikan operasionalnya sejak Kamis, 24 Februari bertepatan dengan hari pertama Rusia melancarkan serangan ke Ukraina. Maersk sudah menutup operasional kantornya di Odessa yang terletak di pantai Laut Hitam (Black Sea).
“Untuk saat ini, kami hentikan sementara layanan ke semua pelabuhan di Ukraina hingga 28 Februari. Jika ada perubahan, kami akan segera memberitahukan,” demikian pernyataan Maersk sebagaimana ditulis Reuters.
Saat ini, Maersk melayani dua rute pelayaran kontener ke negara tersebut dengan tujuan Pelabuhan Pivdenniy, sekitar 30 kilometer dari Odessa.
Menyusul Maersk, sehari kemudian yakni pada Jumat 25 Februari, Pelayaran COSCO (China) juga mengumumkan untuk menghentikan sementara layanan ke Ukraina. Terhitung sejak Jumat kemarin, COSCO menghentikan semua penerimaan booking ke negara tersebut.
Sedangkan kapal-kapal yang sudah terlanjur berlayar akan dialihkan ke Pelabuhan terdekat. Namun, COSCO tidak menyebutkan secara detail ke Pelabuhan mana saja.
Hal yang sama juga dilakukan oleh sejumlah perusahaan forwarding dan jasa express global. FedEx dan TNT dilaporkan juga telah menghentikan sementara layanan pengiriman ke Ukraina. “Untuk sementara layanan pengiriman ke Ukraina, akan dihentikan. Untuk pengiriman yang sudah dalam perjalanan akan kami alihkan ke jaringan kami yang terdekat,” kata FedEx dalam pernyataannya.
TNT, anak perususahaan FedEx paska akuisisi beberapa tahun lalu, juga menghentikan sementara layanannya.
Banyak perusahaan pelayaran dan jasa pengiriman diperkirakan telah memutuskan layanannya ke Ukraina paska dimulainya serangan militer Rusia pada Rabu malam atau Kamis dini hari.